Selasa, 17 Mei 2016

Pengertian Cyberpreneurship

Cyberpreneurship adalah suatu langkah atau cara untuk mempromosikan suatu barang / jasa melalui tekhnologi internet. dalam hal ini usaha dan bisnis yang dipromosikan menggunakan brosur eletronik yang dikenal dengan homepage pada internet. atau cyberpreneurship adalah Jiwa kewirausahaan yang memanfaatkan media internet. Cyberpreneurship juga dapat diartikan sebagai kiat-kiat untuk mencari peluang bisnis dengan memanfaatkan teknologi-teknologi yang tersedia di internet.
Pemanfaatan Informatika

Berikut pemanfaatannya :
1. Informatika sudah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan manusia, bahkan menjadi komoditas industri, bisnis informasi, media dan telekomunikasi
2.¨Perubahan (kemajuan) dalam teknologi telematika telah mentransformasikan pola ekonomi, pola hidup dan cara melakukan bisnis secara signifikan
3. ¨Pemanfaatan internet dalam e-Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi bisnis dan memberikan kemudahan dalam melakukan diversifikasi kebutuhan
4. ¨Pemanfaatan internet dalam e-Government juga telah terbukti dapat meningkatkan kinerja pemerintah didalam penyediaan informasi dan penyelenggaraan layanan kepemerintahan kepada masyarakat dan kalangan bisnis.
5. ¨Pemanfaatan internet dalam e-Health, e-Education, dan lain-lain secara nyata telah memberikan nilai tambah bagi masyarakat
6.¨Pengaruh lebih jauh perkembangan telematika berimplikasi pada transformasi pola ekonomi yang semula berorientasi pada “Supplier” kearah “Konsumen”.
7. ¨Konsumen secara mudah dapat melakukan pencarian dan perbandingan untuk mendapatkan produk berkualitas tinggi dan dengan harga kompetitif
8.¨Perkembangan telematika juga mempengaruhi pola dan fungsi pemerintah, dari semula bersifat memiliki, mengembangkan dan mengoperasikan industri, berubah menjadi penentu kebijakan, pemberi regulasi, pemantau dan pendorong perkembangan sektor industri.


Jadi, Kesimpulan dari pembahasan tentang Cyberpreneurship bisa dikatakan usaha-usaha yang dilakukan melalui medium internet (HTTP) untuk menghasilkan keuntungan
Beragam cara mulai dari metode marketing, pemanfaatan teknologi, dan perpaduan keduanya yang melahirkan istilah-istilah SEO(Search Engine Optimizer), Affiliate dan Adsense
keuntungan internet sebagai medium adalah
1. tidak ada lagi jarak, jarak bukan lagi masalah.
2. efisien, waktu dan tenaga yang diperlukan lebih sedikit. kecuali ketika awal-awal melakukan bisnis online.
dengan kelebihan itulah internet sebagai medium mampu meningkatkan daya saing suatu usaha.

Pengertian, Perbedaan dan Persamaan E Business, E Commerce, E-Government, E Proucement, E Learning, E Agriculture dan E Health

BAB I
PENDAHULUAN


1.1  LATAR BELAKANG

Seiring dengan perkembangan zaman, perusahaan-perusahaan di indonesia dituntut untuk lebih meningkatkan pendayagunaan teknologi didalam perkembangannya. Pada saat ini di Indonesia salah satu ciri berkembangnya teknologi ialah dengan maraknya perkembangan dan pertumbuhan internet dikalangan masyarakat indonesia. Sudah jarang sekali atau dapat dikatakan tidak ada masyarakat yang tidak mengenal internet bahkan tidak hanya kalangan dewasa saja internet inipun sudah menjangkau semua kalangan termasuk anak kecil. Oleh karena itu dapat kita lihat bahwa betapa pentingnya pengaplikasian internet didalam setiap usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan indonesia.
Bisnis yang memungkinkan untuk mengirim dokumen komersial seperti pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Pertumbuhan dan penerimaan kartu kredit, anjungan tunai mandiri (ATM) dan telepon perbankan di tahun 1980-an juga merupakan bentuk E-Commerce. Berbagai hal yang dapat menunjang dalam pemberian kemudahan pada sektor bidang sistem informatika bisnis yang lainnya seperti dalam agibisnis, kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
Namun diketahui dalam edukasi mengenai sistem informasi yang ada masih minim pengetahuan. Oleh karena itu perlu adanya pembahasan mengenai sistem informasi di berbagai sektor agar memudahkan manusia dalam membedakan sistem informasi yang ada.

1.2  PERUMUSAN MASALAH

Dalam ulasan diatas  dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
  1. Apa saja definisi mengenai sistem informatika berbasis elektronik berbagai bidang yang ada ?
  2. Persamaan dan perbedaan berbagai sektor  sistem informasi yang ada.?

1.3  TUJUAN 

Tujuan dari di susunnya makalah ini adalah
  1. Memberikan pengetahuan mengenai definisi sistem informatika berbasis elektronik di berbagai bidang
  2. Mengetahui Persamaan dan perbedaan berbagai sektor  sistem informasi


BAB II
TINJAUAN PUSTAKA


2.1  E Business
Begitu banyak definisi tentang e-business yang terdapat dalam literatur dan internet. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
  1. E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku, manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of E-Business. Prentice Hall. 2002)
  2. E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk. 2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
  3. Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi, koordinasi, dan manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P. Laudon. 2001. Esssentials of Management Information Systems: Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall)
  4. E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)
e. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet.
(Christoper Stoole. 2000. E-business . Just What is It? http://ebusiness.about.com/industry)
  1. Menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional dengan internet akan menjadi sebuah e-business. (Daniel Amor. 2000. The E-business Revolution. Prentice Hall)
  2. E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan pembelian, penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar rekan bisnis. Istilah e-business pertama kali digunakan salah satunya oleh IBM pada tahun 1997. (SearchCIO.com)
  3. Perusahaan di internet; Penggunaan internet untuk pengelolaan bisnis misalnya untuk menghubungkan dengan konsumen, supplier, pekerja, dan rekan bisnis.; Perusahaan yang menggunakan teknologi internet. (MSN Encarta)
  4. Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier. Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien. Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara elektronik dengan mereka memanfaatkan internet.Beda e-business dengan e-commerce adalah e-commerce hanya berupa transaksi secara elektronik di internet sedangkan e-business termasuk juga pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan konsumen mereka, dan sebagainya.
(Executive Guides: Business To Customer http://www.netessence.com.cy)
  1. E-bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu bisnis. (http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.htm)
Berdasarkan beberapa definisi e-bisnis yang dikemukakan di atas, kita dapat menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang utuh dengan melihat kesamaan dari setiap definisi tersebut dan menggabungkannya. Kesamaan tersebut dapat kita lihat dari beberapa sudut pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya yang digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan keuntungan yang diberikan. Hasilnya sebagai berikut:

2.2  E  Commerce
  1. Kajian Teoristis
E-commerce merupakan transaksi perdagangan yang dilakukan lewat internet. E-commerce melibatkan individu dan organisasi yang tidak dibatasi oleh batas teritorial negara. Definisi e-commerce menurut Amir Hartman (2000) adalah suatu jenis mekanisme bisnis secara elektronis yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik antara dua buah institusi (B2B) maupun antar institusi dan konsumen langsung (B2C).
Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bias digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide Web Internet Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000 dalam buku M. Suyanto, 11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee, King, Chung, 2000 dalam buku M. Suyanto,11,2003).
Dari definisi tersebut, terlihat bahwa e-commerce sebagai dampak
  • Berkembangnya teknologi informasi yang memiliki karakteristik sebagai berikut terjadinya transaksi antara dua belah pihak;
  • Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi;
  • Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme             perdagangan tersebut.

  1. Jenis E-Commerce

E-Commerce dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Business to Business (B2B) dan Business to Consumer (B2C). Kedua jenis eCommerce ini memiliki karakteristikyang berbeda.Dalam ecommerce, terdapat berbagai Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
  • Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan
    (relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan partner   tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka jenis informasi yang   dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan dan kepercayaan (trust).  
  • Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang menggunakan standar yang sama.
  • Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus        menunggu parternya.
  • Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
             Sedangkan Business to Consumer eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
  • Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum. Servis yang diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
  • Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai dengan permohonan.
  • Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan processing (business procedure) diletakkan di sisi server.

  1. Tujuan E-Commerce
Adapun tujuan dari aplikasi e-Commerce adalah sebagai berikut:
  1. Customer/pelanggan yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser.
  2. Menjadikan  portal  e-Commerce  /  e-shop  tidak  sekedar  portal  belanja,  akan  tetapi  menjadi  tempat  berkumpulnya  komunitas  dengan  membangun  basis  komunitas, membangun  konsep  pasar  bukan  sekedar  tempat  jual  beli  dan  sebagai  pusat informasi (release, product review, konsultasi)
  3. Pengelolaan  yang  berorientasi  pada  pelayanan,  kombinasi  konsepsi  pelayanan konvensional  dan  virtual:  responsif  (respon  yang  cepat  dan  ramah),  dinamis, Informatif dan komunikatif
  4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
  5. Model pembayaran: kartu kredit atau transfer.

  1. Manfaat E-Commerce
Manfaat  yang  dirasakan  perusahaan  khususnya  untuk  kepentingan  pelanggan   memperlihatkan bahwa e-Commerce dapat memberikan manfaat antara lain:
  1. Mendapatkan  pelanggan  baru.  Studi  yang  menyebutkan  bahwa  manfaat penggunaan  e-Commerce  dalam  bisnis  adalah  mendapatkan  pelanggan  baru dikemukakan oleh Hamill da Gregory, 1997 dan Swatman, 1999 serta Hoffman dan Novak,  2000.  Digunakannya  e-Commerce  memungkinkan  perusahaan  tersebut mendapatkan  pelanggan  baru  baik  itu  yang  berasal  dari  pasar  domestik  maupun pasar luar negeri.
  2. Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997  di  industri  perbakan  menemukan  bahwa  dengan  adanya  layanan  ebanking membuat  nasabah  tidak  berpindah  ke  bank  lain.  Selain  itu  bank  juga  akan mendapatkan  pelanggan  baru  yang  berasal  dari  bank-bank  yang  bertahan  dengan teknologi lama.
  3. Meningkatkan  mutu  layanan.  Dengan  adanya  e-Commerce  memungkinkan perusahaan  dapat  meningkatkan  layanan  dengan  melakukan  interkasi  yang  lebih personal  sehingga  dapat  memberikan  informasinya  sesuai  dengan  apa  yang diinginkan oleh konsumen. Studi yang menyebutkan bahwa penggunaan ecommerce dapat  bermanfaat  untuk  meningkatkan  mutu  layanan  ini  dikemukakan  oleh  Gosh, 1998.
  4. Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh Daniel & Storey, 1997  menemukan  bahwa  adanya  pelanggan  dapat  melakukan  transaksi  dan memanfaatkan  layanan  suatu  perusahaan  tanpa  harus  terikat  dengan  waktu  tutup ataupun buka dari suatu perusahaan tersebut.

2.3   E-Government
  1. Definisi Lembaga dan Institusi Non-Pemerintah
Pertama-tama marilah dikaji terlebih dahulu bagaimana lembaga-lembaga non-pemerintah memandang ruang lingkup dan domain dari e-Government.
Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan e-Government sebagai berikut:
E-Government mengarahkan untuk penggunakan TI oleh semua agen pemerintahaan (seperti WAN, internet, mobile computing) yang mempunyai kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan pihak yang terkait dengan pemerintahan
Di sisi lain, UNDP (United Nation Development Programme) dalam suatu kesempatan mendefinisikannya secara lebih sederhana, yaitu:
E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT- Information and Communicat-ion Technology) oleh pihak pemerintahan.
Sementara itu, vendor perangkat lunak terkemuka semacam SAP memiliki definisi yang cukup unik, yaitu:
E-Government adalah sebuah perubahan yang global untuk mempromosikan penggunaan internet oleh pihak pemerintah dan pihak yang terkait dengan nya.
Janet Caldow, Direktur dari Institute for Electronic Government (IBM Corporation) dari hasil kajiannya bersama Kennedy School of Government, Universitas Harvard, memberikan sebuah definisi yang menarik, yaitu:
E-Government bukanlah sebuah perubahan fundamental yang berjangka pendek pada pemerintahan dan kepemerintahan dan hal itu kita tidak dapat menyaksikan pada permulaan era industrialisasi.
Definisi menarik dikemukakan pula oleh Jim Flyzik (US Department of Treasury) ketika diwawancarai oleh Price Waterhouse Coopers, dimana yang bersangkutan mendefinisikan:
E-Government adalah membawa pemerintahan kedalam dunia internet, dan bekerja pada waktu internet.

  1. Definisi Beragam Pemerintahan
Setelah melihat bagaimana lembaga-lembaga atau institusi-institusi mendefinisikan e-Government, ada baiknya dikaji pula bagaimana sebuah pemerintahan menggambarkannya.
Pemerintah Federal Amerika Serikat mendefinisikan e-Government secara ringkas, padat, dan jelas, yaitu:
E-Government mengacu kepada penyampaian informasi dan pelayanan online pemerintahan melalui internet atau media digital lainnya.
Sementara Nevada, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, mendefinisikan e-Government sebagai:
  •  Pelayanan online menghilangkan hambatan tradisional untuk memberikan kemudahan akses kepada masyarakat dan bisnis dalam memakai layanan pemerintaha.
  •  Operasional pemerintahan untuk konstitusi internal dapat disederhanakan permintaan operasinya untuk semua agen pemerintah dan pegawainya.
Pemerintah Selendia Baru melihat e-Government sebagai sebuah fenomena sebagai berikut:
  1. Manfaate-Government
    Tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga kesamaan karakteristik dari setiap definisi e-Government, yaitu masing-masing adalah:
  • Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara pemerintah dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan (stakeholder); dimana
  • Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan
  • Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan.
Secara jelas dua negara besar yang terdepan dalam mengimplementasikan konsep
Government, yaitu Amerika dan Inggris melalui Al Gore dan Tony Blair, telah
secara jelas dan terperinci menggambarkan manfaat yang diperoleh dengan  diterapkannya konsep e-Governmnet bagi suatu negara, antara lain:
  •  Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang kehidupan bernegara.
  •  Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Corporate Governance.
  •  Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari.
  •  Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan.
  •  Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
  •  Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.
Dengan kata lain, negara-negara maju memandang bahwa implementasi e-Government yang tepat akan secara signifikan memperbaiki kualitas kehidupan masyarakat di suatu negara secara khusus, dan masyarakat dunia secara umum. Oleh karena itu, implementasinya di suatu negara selain tidak dapat ditunda-tunda, harus pula dilaksanakan secara serius, dibawah suatu kepemimpinan dan kerangka pengembangan yang holistik, yang pada akhirnya akan memberikan/ mendatangkan keunggulan kompetitif secara nasional.

2.4  E Proucement
Beberapa definisi e-procurement dari berbagai sumber yaitu:
  1. Menurut Kantor Manajemen Informasi Pemerintah Australia (Australian Government
Information Management, AGIMO) : e-procurement merupakan pembelian antar-bisnis (business-to-business, B2B) dan penjualan barang dan jasa
Melalui internet.

  1. Menurut daftar kata Siemens : e-procurement atau e-purchasing adalah pengadaan yang menggunakan media elektronik seperti internet atau jaringan komputer yang lain. Sistem e-procurement memusatkan pada platform (perangkat keras maupun lunak) komersial bagi para pembeli.
  2. Menurut Wikipedia : e-procurement adalah pembelian business-to-business (B2B) dan penjualan barang dan jasa melalui internet maupun sistem-sistem informasi dan jaringan lain, seperti Electronic Data Interchange (EDI) dan Enterprise Resource Planning (ERP). Sebagai sebuah bagian penting dari banyak situs B2B, e-procurement juga kadang disebutkan oleh istilah-istilah lain misalnya supplier exchange. Secara khusus, situs-situs web e-procurement memungkinkan user yang memenuhi syarat dan terdaftar untuk mencari para pembeli atau penjual barang dan jasa. Tergantung pada pendekatannya, para pembeli atau penjual dapat menentukan harga atau mengundang tawaran. Transaksi-transaksi dapat dimulai dan diakhiri. Pembelian yang sedang berjalan dapat memenuhi permintaan customer untuk diskon jumlah atau penawaran khusus. Software e-procurement memungkinkan otomatisasi beberapa pembelian dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang berpartisipasi berharap dapat mengendalikan inventori-inventori secara lebih efektif, mengurangi biaya pembelian agen, dan meningkatkan siklus manufaktur. E-procurement diharapkan dapat diintegrasikan dengan tren Supply Chain Management yang terkomputerisasi.
  3. Menurut Scottish Enterprise dalam E-Business Factsheet-nya menyebut bahwa e-procurement adalah sebuah istilah untuk menyebut metode elektronik yang digunakan dalam tiap tahap proses pembelian dari indentifikasi persyaratan-persyaratan hingga pembayaran, dan secara potensial manajemen kontrak.
  4. Menurut Infonet dalam makalahnya tentang e-procurement menyebutkan bahwa e-procurement adalah nama lain untuk pembelian barang dan jasa B2B melalui pertukaran dagang extranet, antar ERP langsung, dan koneksi internet dengan pemasok-pemasok.
  5. Beberapa definisi oleh Davila, Tony, Mahendra Gupta, dan Richard Palmer dalam jurnal “Moving Procurement Systems to The Internet” (2003) menyebutkan e-procurement :
·        Teknologi yang dirancang untuk memfasilitasi pengadaan barang melalui internet.
·        Manajemen seluruh aktivitas pengadaan secara elektronik.
·        Aspek-aspek fungsi pengadaan yang didukung oleh bermacam-macam bentuk komunikasi secara elektronik.
  1. Bank Dunia menyebutkan sebuah definisi berlapis tiga dari e-procurement dari segi pemerintahan (electronic Government Procurement, e-GP) dalam E-GP: World Bank Draft Strategy (2003). Tingkat pertama menyatakan bahwa e-GP adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi khususnya internet oleh pemerintahan-pemerintahan dalam melaksanakan hubungan pengadaan dengan para pemasok untuk memperoleh barang, karya-karya, dan layanan konsultasi yang dibutuhkan oleh sektor publik. Definisi tingkat kedua dan ketiga membuat perbedaan tipis antara e-tendering dengan e-purchasing. 
  2. Sarzana Fulvio di S. Ippolito (2003) menyebut e-procurement sebagai seperangkat teknologi, prosedur, dan langkah-langkah organisasional yang memungkinkan pembelian barang dan jasa secara online, melalui peluang-peluang yang ditawarkan oleh internet dan e-commerce. Pengertian ini mirip dengan definisi Bank Dunia tetapi menghilangkan “pengadaan karya”. 

2.5    E Learning
  1. Definisi E Learning
E-learning berasal dari perpadanan dua kata yakni ‘e’ dan ‘learning’. ‘e’ merupakan singkatan dari electronic dan learning adalah pembelajaran. Jadi e-learning secara harfiah dapat diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan media elektronik, khususnya perangkat komputer. Tafiardi (2005:87) mendefiniskan “e-learning sebagai pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika”. Fokus utama adalah proses belajarnya (learning) bukan pada “e” (electronic), karena perangkat elektronik hanya berperan sebagai alat bantu saja. Peterson (Learnframe , 2000:6) menjelaskan bahwa: “define the e in e-Learning from the perspective of the user is exploration, experience, engagement, ease of use, dan empowerment”.
Kelima akromin “e” tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1) Exploration, pebelajar mengakses web untuk memperoleh informasi dan sumber-sumber pengetahuan. 2)Experience, web memberikan keleluasaan bagi pebelajaruntuk memperoleh pengalaman belajar secara total. 3) Engagement, web dapat menarik minat pebelajar melalalui pendekatan kreatif dalam pembelajaran yang kolaboratif dan sosialis. 4)Ease to use, web harus mudah digunakan dan dapat kompatibel dengan berbagai jenis platform (windows, unix, mac, linux). 5) Empowerment, web memiliki kemampuan untuk dapat digunakan oleh pebelajar secara personal sesuai kebutuhan dan gaya belajar mereka.
Secara sederhana, Horton (2010:1) medefinisikan “e-learning is the use of information and computer technologies to create learning experiences”. Pendapat Horton tersebut dapat diartikan e-learning sebagai segala bentuk penggunaan informasi dan teknologi komputer untuk menciptakan pengalaman belajar. Definisi ini menekankan bagaimana pengalaman belajar diformulasikan, diorganisir, dan diciptakan melalui perangkat e-learning. Pendapat ini diperkuat oleh Naidu (2006:1) yang menyatakan bahwa “e-learning is commonly referred to the intentional use of networked information and communications technology in teaching and learning”. Artinya e-learning merupakan segala bentuk penggunaan jejaring informasi dan teknologi komunikasi yang dilakukan secara sengaja dalam proses pembelajaran. G. Chute (2003:297) mendefiniskan e-learning sebagai “A strategy for connecting learners with distributed knowledge resources”.
Pannen (2005) memformulasikan e-learning sebagai seperangkat paket-paket informasi untuk pembelajaran (dalam satu mata kuliah) yang tersedia dimana saja setiap saat melalui sistem penyampaian elektronik, dalam bentuk web-based learning,computer-based learningvirtual classroom, atau digital collaboration. Paket informasi tersebut terdiri dari berbagai objek dan unit, termasuk tes dan alat uji yang memungkinkan seseorang melakukan ujian atas kemampuannya setiap saat. Paket informasi tersebut dapat berbentuk beragam media – tekstual (teks), visual (video,satellite broadcast), audio, gambar/ilustrasi, dan lain-lain
ChienYu (2010: 17) mendefiniskan e-learning sebagai berikut:
E-learning is the use of network technology (broadly, the “Internet”) to design, deliver, select, administer, and extend learning. Components of Internet-enabled learning can include content delivery in multiple formats, management of the learning experience, and a networked community of learners, content developers and experts.
Sementara itu, Lowerison (2008:430) menyatakan bahwa “e – learning to include any element of teaching and learning that involves digital material and information communication technologies (ICT)”. Jadi e-learning adalah segala bentuk kegiatan pembelajaran yang melibatkan materi digital dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK). Menurut Henderson (2003:2) “e-learning is learning at a distance that uses computer technology (usually the Internet)”. Artinya e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer (biasanya internet).
Oleh karena itu melalui e-learning, pembelajaran dapat berlangsung meskipun secara fisik pebelajar tidak hadir di kelas karena semuanya dilakukan melalui teknologi komputer. Hal yang senada diungkapkan oleh Hadi & Yuni (2007), Munir (2009) yang meyimpulkan e-learning sebagai bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya . Jadi e-learning memanfaatkan jaringan internet sebagai metode penyampaian isi pembelajaran, interaksi, bimbingan dan fasilitas serta didukung oleh berbagai bentuk layanan belajar lainnya. E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital menggunakan perangat teknologi. E-learning dapat digunakan pada sistem pendidikan jarak jauh maupun konvensional. Dalam pendidikan konvensional, e-learning tidak berperan sebagai pengganti namun hanya sebagai penguat model pembelajaran yang ada.

2.6  E Agriculture
a. Pengertian e-Agriculture
e-Agribusiness sering diambilkan dari definisi e (electronic) dalam konsep Information and Communication Technology (ICT), yaitu kegiatan pertanian dan/atau agribisnis yang memanfaatkan keunggulan ICT seperti komputer, internet, piranti lunak (softwares) dan piranti keras (hardwares), radio, televisi dan perangkat IT lainnya, serta orang yang mengoperasikan ICT tersebut.
Aplikasi e-Agriculture atau e-Agribusiness dapat dilakukan di semua aktivitas pertanian mulai dari kegiatan di hulu (proses produksi) sampai pada di hilir (pemasaran hasil). FAO telah memanfaatkan ICT di kegiatan network, publikasi, database dan pembuatan Web. Sementara itu, Departemen Pertanian memanfaatkan ICT untuk program (i). Pengembangan Statistik Pertanian, (ii). Pengembangan Sistem Informasi, dan (iii). Penunjang Pengembangan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian. Dalam pada itu pemanfaatan e- Agriculture atau e-Agribusiness di kalangan swasta dan di pendidikan pertanian dirasa juga sebelum seperti yang diharapkan.
Berdasarkan hal-hal di atas disarankan agar ada kepemihakan pemerintah untuk mendorong pemanfaatan e-Agriculture atau e-Agribusiness di semua kegiatan di lingkup pertanian, khususnya di bidang softwares, hardwares dan SDM-nya. Tujuannya adalah untuk mempercepat lajunya pembangunan pertanian diIndonesia.

2.7  E Health
Pada tahun 1999, e-Health merupakan istilah yang sangat populer yang mengacu pada pelayanan kesehatan berbasis Internet. Istilah e-Health ini merefleksikan perubahan: pergerakan dari pelayanan kesehatan inovatif dari proyek-proyek telemedicine dan telehealth yang independen hingga jaringan distribusi ke seluruh dunia yang dikenal sebagai Internet.
Pengertian atau definisi e-Health mengacu pada semua bentuk pelayanan kesehatan elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang informasi, pendidikan, dan ’produk’ komersial hingga pelayanan langsung yang ditawarkan oleh para profesional, nonprofesional, pelaku bisnis, atau konsumen itu sendiri.Layanan e-Health terdiri dari 5C yaitu: content, connectivity, commerce, community, dan clinical care. Bagi beberapa orang ditambah menjadi 6 yaitucomputer applications. e-Health menggambarkan kemampuan unik Internet yang memungkinkan pengiriman pelayanan kesehatan yang merupakan karakter dari telehealth dan telemedicine. Hasilnya, e-Health menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien, membuat pasien dan professional dapat melakukan hal yang sebelumnya mustahil menjadi dapat dilakukan.
Perbedaan e-Health dengan telehealth dan telemedicine adalah e-Health‘nonprofessional-centric’. Pada kenyataannya, tidak dapat diragukan lagi bahwa e-Health dipimpin oleh orang-orang yang bukanlah para profesional kesehatan.
Konsumen dapat mengendalikan, menuntut, dan menggunakan pelayanan dan tool-tool yang disediakan oleh internet. Ini adalah kekuatan yang tidak dapat dihentikan yang akan mendorong masuk pelayanan kesehatan jarak jauh masuk ke dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedaan yang lain adalah kebanyakan pelayanan e-Health termotivasi oleh keuntungan finansial, sedangkan telehealth dan telemedicine tidak. namun perlu dicatat bahwa banyak kalangan industri merasa bahwa istilah e-Health akan menjadi lebih universal untuk aplikasi telemedicine dan telehealth sebagaimana konsep terkini.




BAB III
PEMBAHASAN


3.1  Definisi Berbagai Sistem Informasi berbasis Elektronik
  1.      Pengertian E-Business
 E-Business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

  1.      Pengertian E-Commerce
E Commerce adalah kegiatan komersial dengan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
Kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis (e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti: transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management), e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing), pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.

  1.   Pengertian E-Government
E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan memberikan kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan informasi dan juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang untuk berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi
E-government menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih effisien dan penekanan biaya yang efektif, kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta memberikan akses informasi terhadap masyarakat umum, dan membuat pemerintahan lebih bertanggung jawab kepada masyarakat.
  1.   Pengertian E Proucement
e-procurement merupakan sebuah istilah dari pengadaan (procurement) atau pembelian secara elektronik. E-procurement merupakan bagian dari e-bisnis dan digunakan untuk mendesain proses pengadaan berbasis internet yang dioptimalkan dalam sebuah perusahaan. E-procurement tidak hanya terkait dengan proses pembelian itu saja tetapi juga meliputi negosiasi-negosiasi elektronik dan pengambilan keputusan atas kontrak-kontrak dengan pemasok. Karena proses pembelian disederhanakan dengan penanganan elektronik untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan operasi, tugas-tugas yang berhubungan dengan strategi dapat diberi peran yang lebih penting dalam proses tersebut.
Tugas-tugas baru yang berhubungan dengan strategi pembelian ini meliputi manajemen kontrak kepada pemasok lama maupun baru serta penciptaan struktur pasar baru dengan secara aktif mengkonsolidasikan sisi pemasokan/suplai. Sedangkan procurement system adalah sistem perangkat lunak untuk pembelian secara elektronik, yaitu pengadaan barang dan jasa.

  1.   Pengertian E Learning
Dari beberapa pengertian e-learning di atas, dapat disimpulkan bahwa e-learningadalah segala bentuk penggunaan perangkat elektronik untuk menciptakan pengalaman belajar pada pebelajar. Definisi ini tidak hanya mencakup pada perangkat keras (hardware) tetapi juga perangkat lunak (software) dan pihak-pihak yang terlibat (brainware).  E-learning biasa disebut pula dengan istilah online learningvirtual learningdistributed learningnetworked atau web-based learning.
Semua mengacu pada makna yang sama dan dalam penerapannya akan menggunakan teknologi komputer seperti intranet dan internet. E-learning telah mengubah paradikma pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (teacher centered learning) menjadi berpusat pada pebelajar (student centered learning). Pembelajaran tidak lagi bergantung pada pembelajar karena pembelajar bukan lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan bagi pebelajar. E-learning memungkinkan pebelajar untuk mengakses informasi yang akurat dan up to date tanpa hambatan ruang dan waktu. Kemudahan mengakses e-learning membuat pebelajar dapat belajar dari mana saja dan kapan saja asal memiliki koneksi internet yang memadai.

  1.   Pengertian E Agriculture
e-Agribusiness sering diambilkan dari definisi e (electronic) dalam konsep Information and Communication Technology (ICT), yaitu kegiatan pertanian dan/atau agribisnis yang memanfaatkan keunggulan ICT seperti komputer, internet, piranti lunak (softwares) dan piranti keras (hardwares), radio, televisi dan perangkat IT lainnya, serta orang yang mengoperasikan ICT tersebut.

  1.   Pengertian  E Health.
Pengertian atau definisi e-Health mengacu pada semua bentuk pelayanan kesehatan elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang informasi, pendidikan, dan ’produk’ komersial hingga pelayanan langsung yang ditawarkan oleh para profesional, nonprofesional, pelaku bisnis, atau konsumen itu sendiri.Layanan e-Health terdiri dari 5C yaitu: content, connectivity, commerce, community, dan clinical care. Bagi beberapa orang ditambah menjadi 6 yaitucomputer applications. e-Health menggambarkan kemampuan unik Internet yang memungkinkan pengiriman pelayanan kesehatan yang merupakan karakter dari telehealth dan telemedicine. Hasilnya, e-Health menyebabkan pelayanan kesehatan menjadi lebih efisien, membuat pasien dan professional dapat melakukan hal yang sebelumnya mustahil dapat dilakukan melalui internet

3.2  Perbedaan dan Persamaan
a. Perbedaan berdasarkan Fungsi
No
Pembeda
Fungsi
Bidang
  E Business
Manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

  E  Commerce
  1. Customer/pelanggan yang ingin membeli barang atau transaksi lewat internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan web browser.
  2.  Menjadikan  portal  e-Commerce  /  e-shop  tidak  sekedar  portal  belanja,  akan  tetapi  menjadi  tempat  berkumpulnya  komunitas  dengan  membangun  basis  komunitas, membangun  konsep  pasar  bukan  sekedar  tempat  jual  beli  dan  sebagai  pusat informasi (release, product review, konsultasi)
  3.  Pengelolaan  yang  berorientasi  pada  pelayanan,  kombinasi  konsepsi  pelayanan konvensional  dan  virtual:  responsif  (respon  yang  cepat  dan  ramah),  dinamis, Informatif dan komunikatif
  4. Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
  5. Model pembayaran: kartu kredit atau transfer..

  E-Government
a.Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagaibidang kehidupan bernegara;
b. Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN);
c. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk keperluan aktivitas sehari-hari;
d. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber- sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang berkepentingan
e. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada;
f. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara merata dan demokratis.

  E Proucement
·        Untuk memperbaiki tingkat layanan kepada para pembeli, pemasok, dan pengguna.
·        Untuk mengembangkan sebuah pendekatan pengadaan yang lebih terintegrasi melalui rantai suplai perusahaan tersebut.
·        Untuk meminimalkan biaya-biaya transaksi terkait pengadaan melalui standarisasi, pengecilan, dan otomatisasi proses pengadaan di dalam dan di mana yang sesuai dengan agensi-agensi dan sektor-sektor.
·        Untuk mendorong kompetisi antar pemasok sekaligus memelihara sumber pasokan yang dapat diandalkan.
·        Untuk mengoptimalkan tingkatan-tingkatan inventori melalui penerapan praktek pengadaan yang efisien.
·        Untuk mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia dalam proses pengadaan.
·        Untuk mengurangi pengeluaran putus kontrak dengan menggunakan teknologi untuk meningkatkan kewaspadaan pengguna terhadap fasilitas-fasilitas kontrak yang ada dan membuatnya lebih mudah untuk menentangnya.

  E Learning
1,  Suplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran elektronik atau tidak.
2. Komplemen (pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam kelas
3. Substitusi (pengganti)
Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan sebagai pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model kegiatan pembelajaran
  E Agriculture
Fungsi dari e-agriculture adalah melayani sebagai katalis untuk institusi dan individu di bidang pertanian dan pembangunan pedesaan untuk berbagi pengetahuan, belajar dari orang lain, dan meningkatkan pengambilan keputusan penting tentang peran TIK untuk memberdayakanmasyarakat pedesaan, meningkatkan mata pencaharian pedesaan, dan membangun pertanian berkelanjutan dan makanan keamanan
  E Health
meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas proses medis yang melibatkan organisasi pelayanan medis di RS, klinik, praktisi medis baik dokter maupun terapis, laboratorium, apotek, asuransi, dan pasien sebagai konsumen. Selain itu, untuk menjembatani komunikasi informasi medis antar RS, dan RS dengan Kemkes secara realtime, sehingga informasi medis tersebut dapat digunakan bersama




BAB IV
PENUTUP


4.1  Kesimpulan
  1. Pengertian
 E-Business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
E Commerce adalah kegiatan komersial dengan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik, pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan sistem pengumpulan data otomatis.
E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan memberikan kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan informasi dan juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang untuk berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi.
E-procurement merupakan sebuah istilah dari pengadaan (procurement) atau pembelian secara elektronik. E-procurement merupakan bagian dari e-bisnis dan digunakan untuk mendesain proses pengadaan berbasis internet yang dioptimalkan dalam sebuah perusahaan. E-procurement tidak hanya terkait dengan proses pembelian itu saja tetapi juga meliputi negosiasi-negosiasi elektronik dan pengambilan keputusan atas kontrak-kontrak dengan pemasok. Karena proses pembelian disederhanakan dengan penanganan elektronik untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan operasi, tugas-tugas yang berhubungan dengan strategi dapat diberi peran yang lebih penting dalam proses tersebut.
E-learning di atas, dapat disimpulkan bahwa e-learning adalah segala bentuk penggunaan perangkat elektronik untuk menciptakan pengalaman belajar pada pebelajar. Definisi ini tidak hanya mencakup pada perangkat keras (hardware) tetapi juga perangkat lunak (software) dan pihak-pihak yang terlibat (brainware).  E-learning biasa disebut pula dengan istilah online learningvirtual learningdistributed learningnetworked atau web-based learning.
E-Agribusiness sering diambilkan dari definisi e (electronic) dalam konsep Information and Communication Technology (ICT), yaitu kegiatan pertanian dan/atau agribisnis yang memanfaatkan keunggulan ICT seperti komputer, internet, piranti lunak (softwares) dan piranti keras (hardwares), radio, televisi dan perangkat IT lainnya, serta orang yang mengoperasikan ICT tersebut.
E-Health mengacu pada semua bentuk pelayanan kesehatan elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang informasi, pendidikan, dan ’produk’ komersial hingga pelayanan langsung yang ditawarkan oleh para profesional, nonprofesional, pelaku bisnis, atau konsumen itu sendiri.






DAFTAR PUSTAKA


M. Suyanto, 2003, Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia,                                    AndiYogyakarta
  http://indocashregister.com. Diakses pada tanggal 15 mei 2012
  http://www.kangnanto.com. Diakses pada tanggal 15 mei 2012
  http://www.telkom.co.id. Diakses pada tanggal 15 mei 2012
http://info-nutrition-of-health.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-definisi-e-health-dulu.html
http://rifaiza.wordpress.com/2007/08/15/definisi-dan-manfaat-utama-e-government/
http://fatamorghana.wordpress.com/2010/11/19/definisi-e-learning/
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1760
http://www.x-solutions.poet.com/eu/newsevents/glossar
http://www.scottish-enterprise.com/publications/e-procurement.pdfhttp://emarketplace.lgaq.asn.au/lgaq/resources/e-Marketplace/e-procurement%20Benefits.doc
http://www.unspsc.org/AdminFolder/Documents/GabbardCKe-PROCUREMENTPAPER.pdf
www.unspsc.org/AdminFolder/Documents/GabbardCKe-PROCUREMENTPAPER.pdf
http://www.uiowa.edu/~purchase/purchase/Policy/One%20Stop%20E%20Procurement.doc
http://www.agimo.gov.au/__data/assets/pdf_file/50977/e-procurement.pdf
http://unpan1.un.org/intradoc/groups/public/documents/CAIMED/UNPAN022518.pdf
www.agimo.gov.au/publications/2001/11/ar00-01/glossary
www.ploug.org.pl/interesujace_teksty/eProcurement_White_Paper_Final.pdf
http://ezinearticles.com/?E-Procurement-Advantages&id=232846
http://www.cio.com/archive/061503/eproc.html
http://ezinearticles.com/?E-Procurement&id=222437
http://www.icfaipress.org/Books/E-Procurement_overview.asp