BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Seiring dengan perkembangan zaman, perusahaan-perusahaan di indonesia
dituntut untuk lebih meningkatkan pendayagunaan teknologi didalam
perkembangannya. Pada saat ini di Indonesia salah satu ciri
berkembangnya teknologi ialah dengan maraknya perkembangan dan
pertumbuhan internet dikalangan masyarakat indonesia. Sudah jarang
sekali atau dapat dikatakan tidak ada masyarakat yang tidak mengenal
internet bahkan tidak hanya kalangan dewasa saja internet inipun sudah
menjangkau semua kalangan termasuk anak kecil. Oleh karena itu dapat
kita lihat bahwa betapa pentingnya pengaplikasian internet didalam
setiap usaha-usaha yang dilakukan oleh perusahaan-perusahaan indonesia.
Bisnis yang memungkinkan untuk mengirim dokumen komersial seperti
pesanan pembelian atau invoice secara elektronik. Pertumbuhan dan
penerimaan kartu kredit, anjungan tunai mandiri (ATM) dan telepon
perbankan di tahun 1980-an juga merupakan bentuk E-Commerce. Berbagai
hal yang dapat menunjang dalam pemberian kemudahan pada sektor bidang
sistem informatika bisnis yang lainnya seperti dalam agibisnis,
kesehatan, pendidikan dan lain-lain.
Namun diketahui dalam edukasi mengenai sistem informasi yang ada
masih minim pengetahuan. Oleh karena itu perlu adanya pembahasan
mengenai sistem informasi di berbagai sektor agar memudahkan manusia
dalam membedakan sistem informasi yang ada.
1.2 PERUMUSAN MASALAH
Dalam ulasan diatas dapat di rumuskan masalah sebagai berikut:
- Apa saja definisi mengenai sistem informatika berbasis elektronik berbagai bidang yang ada ?
- Persamaan dan perbedaan berbagai sektor sistem informasi yang ada.?
1.3 TUJUAN
Tujuan dari di susunnya makalah ini adalah
- Memberikan pengetahuan mengenai definisi sistem informatika berbasis elektronik di berbagai bidang
- Mengetahui Persamaan dan perbedaan berbagai sektor sistem informasi
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 E Business
Begitu banyak definisi tentang e-business yang terdapat dalam literatur dan internet. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:
- E-business adalah praktek pelaksanaan dan pengelolaan proses bisnis
utama seperti perancangan produk, pengelolaan pasokan bahan baku,
manufaktur, penjualan, pemenuhan pesanan, dan penyediaan servis melalui
penggunaan teknologi komunikasi, komputer, dan data yang telah
terkomputerisasi. (Steven Alter. Information System: Foundation of
E-Business. Prentice Hall. 2002)
- E-business meliputi semua hal yang harus dilakukan menggunakan
teknologi informasi dan komunikasi (ICT) untuk melakukan kegiatan bisnis
antar organisasi maupun dari organisasi ke konsumen. (Sid L. Huff, dkk.
2000. Cases in Electronic Commerce. McGraw-Hill)
- Penggunaan internet dan teknologi digital lainnya untuk komunikasi,
koordinasi, dan manajemen organisasi. (Kenneth C. Laudon dan Jane P.
Laudon. 2001. Esssentials of Management Information Systems:
Organization and Technology in Networked Enterprise. Prentice Hall)
- E-business adalah mengenai penggunaan teknologi internet untuk
melakukan transformasi proses bisnis yang dilakukan. Bentuk e-business
yang paling mudah terlihat adalah pembelian barang secara online baik
retail maupun grosir. (Samantha Shurety.1999. E-business with Net.Commerce. Prentice Hall)
e. Definisi e-business menurut IBM adalah sebuah
pendekatan yang aman, fleksibel, dan terintegrasi untuk memberikan nilai
bisnis yang berbeda dengan mengkombinasikan sistem dan proses yang
menjalankan operasi bisnis utama dengan pemanfaatan teknologi internet.
(Christoper Stoole. 2000. E-business . Just What is It?
http://ebusiness.about.com/industry)
- Menghubungkan sistem teknologi informasi tradisional dengan internet
akan menjadi sebuah e-business. (Daniel Amor. 2000. The E-business
Revolution. Prentice Hall)
- E-business adalah mengelola bisnis di internet yang terkait dengan
pembelian, penjualan, pelayanan terhadap konsumen, dan kolaborasi antar
rekan bisnis. Istilah e-business pertama kali digunakan salah satunya
oleh IBM pada tahun 1997. (SearchCIO.com)
- Perusahaan di internet; Penggunaan internet untuk pengelolaan bisnis
misalnya untuk menghubungkan dengan konsumen, supplier, pekerja, dan
rekan bisnis.; Perusahaan yang menggunakan teknologi internet. (MSN
Encarta)
- Definisi e-business secara sederhana adalah penggunaan internet
untuk berhubungan dengan konsumen, rekan bisnis, dan supplier.
Penggunaan internet menyebabkan proses bisnis menjadi lebih efisien.
Dalam penggunaan e-business, perusahaan perlu untuk membuka data pada
sistem informasi mereka agar perusahaan dapat berbagi informasi dengan
konsumen, rekan bisnis, dan supplier dan dapat bertransaksi secara
elektronik dengan mereka memanfaatkan internet.Beda
e-business dengan e-commerce adalah e-commerce hanya berupa transaksi
secara elektronik di internet sedangkan e-business termasuk juga
pertukaran informasi secara online misalnya sebuah perusahaan manufaktur
membagi informasi persediaan bahan baku ke supplier, sebuah lembaga
keuangan membagi informasi tentang perbankan, credit card, dll dengan
konsumen mereka, dan sebagainya.
(Executive Guides: Business To Customer
http://www.netessence.com.cy)
- E-bisnis adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan bisnis
yang dijalankan pada internet, atau penggunaaan teknologi internet untuk
meningkatkan produktivitas dan keutungan dari suatu bisnis. (http://www.wisegeek.com/what-is-ebusiness.htm)
Berdasarkan beberapa definisi e-bisnis yang dikemukakan di atas, kita
dapat menggabungkannya ke dalam suatu definisi e-business yang utuh
dengan melihat kesamaan dari setiap definisi tersebut dan
menggabungkannya. Kesamaan tersebut dapat kita lihat dari beberapa sudut
pandang, yaitu pelaku e-business, alat atau media atau sumber daya yang
digunakan, objek atau kegiatan yang menjadi sasaran, tujuannya, dan
keuntungan yang diberikan. Hasilnya sebagai berikut:
2.2 E Commerce
- Kajian Teoristis
E-commerce merupakan transaksi perdagangan yang dilakukan lewat
internet. E-commerce melibatkan individu dan organisasi yang tidak
dibatasi oleh batas teritorial negara. Definisi e-commerce menurut Amir
Hartman (2000) adalah suatu jenis mekanisme bisnis secara elektronis
yang memfokuskan diri pada transaksi bisnis berbasis individu dengan
menggunakan internet sebagai medium pertukaran barang atau jasa baik
antara dua buah institusi (B2B) maupun antar institusi dan konsumen
langsung (B2C).
Electronic Commerce (e-commerce) merupakan konsep baru yang bias
digambarkan sebagai proses jual beli barang atau jasa pada World Wide
Web Internet Shim, Quershi, Siegel, Siegel, 2000 dalam buku M. Suyanto,
11, 2003) atau proses jual beli atau pertukaran produk, jasa dan
informasi melalui jaringan informasi termasuk internet (Turban, Lee,
King, Chung, 2000 dalam buku M. Suyanto,11,2003).
Dari definisi tersebut, terlihat bahwa e-commerce sebagai dampak
- Berkembangnya teknologi informasi yang memiliki karakteristik sebagai berikut terjadinya transaksi antara dua belah pihak;
- Adanya pertukaran barang, jasa, atau informasi;
- Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme perdagangan tersebut.
- Jenis E-Commerce
E-Commerce dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu Business to Business
(B2B) dan Business to Consumer (B2C). Kedua jenis eCommerce ini
memiliki karakteristikyang
berbeda.Dalam ecommerce, terdapat berbagai Business to Business eCommerce memiliki karakteristik:
- Trading partners yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan
(relationship) yang cukup lama. Informasi hanya dipertukarkan dengan
partner tersebut. Dikarenakan sudah mengenal lawan komunikasi, maka
jenis informasi yang dikirimkan dapat disusun sesuai dengan kebutuhan
dan kepercayaan (trust).
- Pertukaran data (data exchange) berlangsung berulang-ulang dan
secara berkala, misalnya setiap hari, dengan format data yang sudah
disepakati bersama. Dengan kata lain, servis yang digunakan sudah
tertentu. Hal ini memudahkan pertukaran data untuk dua entiti yang
menggunakan standar yang sama.
- Salah satu pelaku dapat melakukan inisiatif untuk mengirimkan data, tidak harus menunggu parternya.
- Model yang umum digunakan adalah peer-to-peer, dimana processing intelligence dapat didistribusikan di kedua pelaku bisnis.
Sedangkan Business to Consumer eCommerce memiliki karakteristik sebagai berikut:
- Terbuka untuk umum, dimana informasi disebarkan ke umum. Servis yang
diberikan bersifat umum (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan
oleh khalayak ramai. Sebagai contoh, karena sistem Web sudah umum
digunakan maka servis diberikan dengan menggunakan basis Web.
- Servis diberikan berdasarkan permohonan (on demand). Konsumer
melakukan inisiatif dan produser harus siap memberikan respon sesuai
dengan permohonan.
- Pendekatan client/server sering digunakan dimana diambil asumsi
client (consumer) menggunakan sistem yang minimal (berbasis Web) dan
processing (business procedure) diletakkan di sisi server.
- Tujuan E-Commerce
Adapun tujuan dari aplikasi e-Commerce adalah sebagai berikut:
- Customer/pelanggan yang ingin membeli barang atau transaksi lewat
internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan
web browser.
- Menjadikan portal e-Commerce / e-shop tidak sekedar portal
belanja, akan tetapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas
dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan
sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release,
product review, konsultasi)
- Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi
konsepsi pelayanan konvensional dan virtual: responsif (respon
yang cepat dan ramah), dinamis, Informatif dan komunikatif
- Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
- Model pembayaran: kartu kredit atau transfer.
- Manfaat E-Commerce
Manfaat yang dirasakan perusahaan khususnya untuk kepentingan
pelanggan memperlihatkan bahwa e-Commerce dapat memberikan manfaat
antara lain:
- Mendapatkan pelanggan baru. Studi yang menyebutkan bahwa
manfaat penggunaan e-Commerce dalam bisnis adalah mendapatkan
pelanggan baru dikemukakan oleh Hamill da Gregory, 1997 dan Swatman,
1999 serta Hoffman dan Novak, 2000. Digunakannya e-Commerce
memungkinkan perusahaan tersebut mendapatkan pelanggan baru baik
itu yang berasal dari pasar domestik maupun pasar luar negeri.
- Menarik konsumen untuk tetap bertahan. Studi yang dilakukan oleh
Daniel & Storey, 1997 di industri perbakan menemukan bahwa
dengan adanya layanan ebanking membuat nasabah tidak berpindah
ke bank lain. Selain itu bank juga akan mendapatkan pelanggan
baru yang berasal dari bank-bank yang bertahan dengan teknologi
lama.
- Meningkatkan mutu layanan. Dengan adanya e-Commerce
memungkinkan perusahaan dapat meningkatkan layanan dengan
melakukan interkasi yang lebih personal sehingga dapat memberikan
informasinya sesuai dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. Studi
yang menyebutkan bahwa penggunaan ecommerce dapat bermanfaat untuk
meningkatkan mutu layanan ini dikemukakan oleh Gosh, 1998.
- Melayani konsumen tanpa batas waktu. Studi yang dilakukan oleh
Daniel & Storey, 1997 menemukan bahwa adanya pelanggan dapat
melakukan transaksi dan memanfaatkan layanan suatu perusahaan
tanpa harus terikat dengan waktu tutup ataupun buka dari suatu
perusahaan tersebut.
2.3 E-Government
- Definisi Lembaga dan Institusi Non-Pemerintah
Pertama-tama marilah dikaji terlebih dahulu bagaimana lembaga-lembaga
non-pemerintah memandang ruang lingkup dan domain dari e-Government.
Bank Dunia (World Bank) mendefinisikan e-Government sebagai berikut:
E-Government mengarahkan untuk penggunakan TI oleh semua agen
pemerintahaan (seperti WAN, internet, mobile computing) yang mempunyai
kemampuan untuk mengubah hubungan dengan masyarakat, bisnis, dan pihak
yang terkait dengan pemerintahan
Di sisi lain, UNDP (United Nation Development Programme) dalam suatu kesempatan mendefinisikannya secara lebih sederhana, yaitu:
E-Government adalah penggunaan teknologi informasi dan komunikasi
(ICT- Information and Communicat-ion Technology) oleh pihak
pemerintahan.
Sementara itu, vendor perangkat lunak terkemuka semacam SAP memiliki definisi yang cukup unik, yaitu:
E-Government adalah sebuah perubahan yang global untuk mempromosikan
penggunaan internet oleh pihak pemerintah dan pihak yang terkait dengan
nya.
Janet Caldow, Direktur dari Institute for Electronic Government (IBM
Corporation) dari hasil kajiannya bersama Kennedy School of Government,
Universitas Harvard, memberikan sebuah definisi yang menarik, yaitu:
E-Government bukanlah sebuah perubahan fundamental yang berjangka
pendek pada pemerintahan dan kepemerintahan dan hal itu kita tidak dapat
menyaksikan pada permulaan era industrialisasi.
Definisi menarik dikemukakan pula oleh Jim Flyzik (US Department of
Treasury) ketika diwawancarai oleh Price Waterhouse Coopers, dimana yang
bersangkutan mendefinisikan:
E-Government adalah membawa pemerintahan kedalam dunia internet, dan bekerja pada waktu internet.
- Definisi Beragam Pemerintahan
Setelah melihat bagaimana lembaga-lembaga atau institusi-institusi
mendefinisikan e-Government, ada baiknya dikaji pula bagaimana sebuah
pemerintahan menggambarkannya.
Pemerintah Federal Amerika Serikat mendefinisikan e-Government secara ringkas, padat, dan jelas, yaitu:
E-Government mengacu kepada penyampaian informasi dan pelayanan online pemerintahan melalui internet atau media digital lainnya.
Sementara Nevada, salah satu negara bagian di Amerika Serikat, mendefinisikan e-Government sebagai:
- Pelayanan online menghilangkan hambatan tradisional untuk
memberikan kemudahan akses kepada masyarakat dan bisnis dalam memakai
layanan pemerintaha.
- Operasional pemerintahan untuk konstitusi internal dapat
disederhanakan permintaan operasinya untuk semua agen pemerintah dan
pegawainya.
Pemerintah Selendia Baru melihat e-Government sebagai sebuah fenomena sebagai berikut:
- Manfaate-Government
Tanpa mengecilkan arti dari beragam contoh
definisi yang telah dipaparkan sebelumnya, setidak-tidaknya ada tiga
kesamaan karakteristik dari setiap definisi e-Government, yaitu
masing-masing adalah:
- Merupakan suatu mekanisme interaksi baru (moderen) antara pemerintah
dengan masyarakat dan kalangan lain yang berkepentingan
(stakeholder); dimana
- Melibatkan penggunaan teknologi informasi (terutama internet); dengan tujuan
- Memperbaiki mutu (kualitas) pelayanan yang selama berjalan.
Secara jelas dua negara besar yang terdepan dalam mengimplementasikan konsep
Government, yaitu Amerika dan Inggris melalui Al Gore dan Tony Blair, telah
secara jelas dan terperinci menggambarkan manfaat yang diperoleh
dengan diterapkannya konsep e-Governmnet bagi suatu negara, antara
lain:
- Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada
para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan industri)
terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di berbagai bidang
kehidupan bernegara.
- Meningkatkan transparansi, kontrol, dan akuntabilitas
penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan konsep Good
Corporate Governance.
- Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi, dan
interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk
keperluan aktivitas sehari-hari.
- Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan sumber-sumber
pendapatan baru melalui interaksinya dengan pihak-pihak yang
berkepentingan.
- Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat secara
cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang dihadapi sejalan
dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada.
- Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai mitra
pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan publik secara
merata dan demokratis.
Dengan kata lain, negara-negara maju memandang bahwa
implementasi e-Government yang tepat akan secara signifikan memperbaiki
kualitas kehidupan masyarakat di suatu negara secara khusus, dan
masyarakat dunia secara umum. Oleh karena itu, implementasinya di suatu
negara selain tidak dapat ditunda-tunda, harus pula dilaksanakan secara
serius, dibawah suatu kepemimpinan dan kerangka pengembangan yang
holistik, yang pada akhirnya akan memberikan/ mendatangkan keunggulan
kompetitif secara nasional.
2.4 E Proucement
Beberapa definisi e-procurement dari berbagai sumber yaitu:
- Menurut Kantor Manajemen Informasi Pemerintah Australia (Australian Government
Information Management, AGIMO) : e-procurement merupakan pembelian
antar-bisnis (business-to-business, B2B) dan penjualan barang dan jasa
Melalui internet.
- Menurut daftar kata Siemens : e-procurement atau e-purchasing adalah
pengadaan yang menggunakan media elektronik seperti internet atau
jaringan komputer yang lain. Sistem e-procurement memusatkan pada
platform (perangkat keras maupun lunak) komersial bagi para pembeli.
- Menurut Wikipedia : e-procurement adalah pembelian
business-to-business (B2B) dan penjualan barang dan jasa melalui
internet maupun sistem-sistem informasi dan jaringan lain, seperti
Electronic Data Interchange (EDI) dan Enterprise Resource Planning
(ERP). Sebagai sebuah bagian penting dari banyak situs B2B,
e-procurement juga kadang disebutkan oleh istilah-istilah lain misalnya
supplier exchange. Secara khusus, situs-situs web e-procurement
memungkinkan user yang memenuhi syarat dan terdaftar untuk mencari para
pembeli atau penjual barang dan jasa. Tergantung pada pendekatannya,
para pembeli atau penjual dapat menentukan harga atau mengundang
tawaran. Transaksi-transaksi dapat dimulai dan diakhiri. Pembelian yang
sedang berjalan dapat memenuhi permintaan customer untuk diskon jumlah
atau penawaran khusus. Software e-procurement memungkinkan otomatisasi
beberapa pembelian dan penjualan. Perusahaan-perusahaan yang
berpartisipasi berharap dapat mengendalikan inventori-inventori secara
lebih efektif, mengurangi biaya pembelian agen, dan meningkatkan siklus
manufaktur. E-procurement diharapkan dapat diintegrasikan dengan tren
Supply Chain Management yang terkomputerisasi.
- Menurut Scottish Enterprise dalam E-Business Factsheet-nya menyebut
bahwa e-procurement adalah sebuah istilah untuk menyebut metode
elektronik yang digunakan dalam tiap tahap proses pembelian dari
indentifikasi persyaratan-persyaratan hingga pembayaran, dan secara
potensial manajemen kontrak.
- Menurut Infonet dalam makalahnya tentang e-procurement menyebutkan
bahwa e-procurement adalah nama lain untuk pembelian barang dan jasa B2B
melalui pertukaran dagang extranet, antar ERP langsung, dan koneksi
internet dengan pemasok-pemasok.
- Beberapa definisi oleh Davila, Tony, Mahendra Gupta, dan Richard
Palmer dalam jurnal “Moving Procurement Systems to The Internet” (2003)
menyebutkan e-procurement :
· Teknologi yang dirancang untuk memfasilitasi pengadaan barang melalui internet.
· Manajemen seluruh aktivitas pengadaan secara elektronik.
· Aspek-aspek fungsi pengadaan yang didukung oleh bermacam-macam bentuk komunikasi secara elektronik.
- Bank Dunia menyebutkan sebuah definisi berlapis tiga dari
e-procurement dari segi pemerintahan (electronic Government Procurement,
e-GP) dalam E-GP: World Bank Draft Strategy (2003). Tingkat pertama
menyatakan bahwa e-GP adalah penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi khususnya internet oleh pemerintahan-pemerintahan dalam
melaksanakan hubungan pengadaan dengan para pemasok untuk memperoleh
barang, karya-karya, dan layanan konsultasi yang dibutuhkan oleh sektor
publik. Definisi tingkat kedua dan ketiga membuat perbedaan tipis antara
e-tendering dengan e-purchasing.
- Sarzana Fulvio di S. Ippolito (2003) menyebut e-procurement sebagai
seperangkat teknologi, prosedur, dan langkah-langkah organisasional yang
memungkinkan pembelian barang dan jasa secara online, melalui
peluang-peluang yang ditawarkan oleh internet dan e-commerce. Pengertian
ini mirip dengan definisi Bank Dunia tetapi menghilangkan “pengadaan
karya”.
2.5 E Learning
- Definisi E Learning
E-learning berasal dari perpadanan dua kata yakni ‘
e’ dan ‘
learning’. ‘
e’ merupakan singkatan dari
electronic dan
learning adalah pembelajaran. Jadi
e-learning secara
harfiah dapat diartikan sebagai pembelajaran yang menggunakan media
elektronik, khususnya perangkat komputer. Tafiardi (2005:87)
mendefiniskan “
e-learning sebagai pembelajaran dengan menggunakan jasa bantuan perangkat elektronika”. Fokus utama adalah proses belajarnya (
learning) bukan pada “
e” (
electronic), karena perangkat elektronik hanya berperan sebagai alat bantu saja. Peterson (Learnframe , 2000:6) menjelaskan bahwa: “
define
the e in e-Learning from the perspective of the user is exploration,
experience, engagement, ease of use, dan empowerment”.
Kelima akromin “
e” tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut:
1)
Exploration, pebelajar mengakses web untuk memperoleh informasi dan sumber-sumber pengetahuan. 2)
Experience, web memberikan keleluasaan bagi pebelajaruntuk memperoleh pengalaman belajar secara total. 3)
Engagement, web dapat menarik minat pebelajar melalalui pendekatan kreatif dalam pembelajaran yang kolaboratif dan sosialis. 4)
Ease to use, web harus mudah digunakan dan dapat kompatibel dengan berbagai jenis
platform (
windows, unix, mac, linux). 5)
Empowerment, web memiliki kemampuan untuk dapat digunakan oleh pebelajar secara personal sesuai kebutuhan dan gaya belajar mereka.
Secara sederhana, Horton (2010:1) medefinisikan “
e-learning is the use of information and computer technologies to create learning experiences”. Pendapat Horton tersebut dapat diartikan
e-learning sebagai
segala bentuk penggunaan informasi dan teknologi komputer untuk
menciptakan pengalaman belajar. Definisi ini menekankan bagaimana
pengalaman belajar diformulasikan, diorganisir, dan diciptakan melalui
perangkat
e-learning. Pendapat ini diperkuat oleh Naidu (2006:1) yang menyatakan bahwa “
e-learning
is commonly referred to the intentional use of networked information
and communications technology in teaching and learning”. Artinya
e-learning merupakan
segala bentuk penggunaan jejaring informasi dan teknologi komunikasi
yang dilakukan secara sengaja dalam proses pembelajaran. G. Chute
(2003:297) mendefiniskan
e-learning sebagai “
A strategy for connecting learners with distributed knowledge resources”.
Pannen (2005) memformulasikan
e-learning sebagai seperangkat
paket-paket informasi untuk pembelajaran (dalam satu mata kuliah) yang
tersedia dimana saja setiap saat melalui sistem penyampaian elektronik,
dalam bentuk
web-based learning,
computer-based learning,
virtual classroom, atau
digital collaboration.
Paket informasi tersebut terdiri dari berbagai objek dan unit, termasuk
tes dan alat uji yang memungkinkan seseorang melakukan ujian atas
kemampuannya setiap saat. Paket informasi tersebut dapat berbentuk
beragam media – tekstual (teks), visual (
video,satellite broadcast), audio, gambar/ilustrasi, dan lain-lain
ChienYu (2010: 17) mendefiniskan
e-learning sebagai berikut:
E-learning is the use of network technology (broadly, the
“Internet”) to design, deliver, select, administer, and extend learning.
Components of Internet-enabled learning can include content delivery in
multiple formats, management of the learning experience, and a
networked community of learners, content developers and experts.
Sementara itu, Lowerison (2008:430) menyatakan bahwa “
e –
learning to include any element of teaching and learning that involves
digital material and information communication technologies (ICT)”. Jadi
e-learning adalah segala bentuk kegiatan pembelajaran yang
melibatkan materi digital dan teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Menurut Henderson (2003:2) “
e-learning is learning at a distance that uses computer technology (usually the Internet)”. Artinya
e-learning adalah pembelajaran jarak jauh yang menggunakan teknologi komputer (biasanya internet).
Oleh karena itu melalui
e-learning, pembelajaran dapat
berlangsung meskipun secara fisik pebelajar tidak hadir di kelas karena
semuanya dilakukan melalui teknologi komputer. Hal yang senada
diungkapkan oleh Hadi & Yuni (2007), Munir (2009) yang meyimpulkan
e-learning sebagai bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah maya . Jadi
e-learning memanfaatkan
jaringan internet sebagai metode penyampaian isi pembelajaran,
interaksi, bimbingan dan fasilitas serta didukung oleh berbagai bentuk
layanan belajar lainnya.
E-learning merupakan bentuk pembelajaran konvensional yang dituangkan dalam format digital menggunakan perangat teknologi.
E-learning dapat digunakan pada sistem pendidikan jarak jauh maupun konvensional. Dalam pendidikan konvensional,
e-learning tidak berperan sebagai pengganti namun hanya sebagai penguat model pembelajaran yang ada.
2.6 E Agriculture
a. Pengertian e-Agriculture
e-Agribusiness sering diambilkan dari definisi e (electronic) dalam
konsep Information and Communication Technology (ICT), yaitu kegiatan
pertanian dan/atau agribisnis yang memanfaatkan keunggulan ICT seperti
komputer, internet, piranti lunak (softwares) dan piranti keras
(hardwares), radio, televisi dan perangkat IT lainnya, serta orang yang
mengoperasikan ICT tersebut.
Aplikasi e-Agriculture atau e-Agribusiness dapat dilakukan di semua
aktivitas pertanian mulai dari kegiatan di hulu (proses produksi) sampai
pada di hilir (pemasaran hasil). FAO telah memanfaatkan ICT di kegiatan
network, publikasi, database dan pembuatan Web. Sementara itu,
Departemen Pertanian memanfaatkan ICT untuk program (i). Pengembangan
Statistik Pertanian, (ii). Pengembangan Sistem Informasi, dan (iii).
Penunjang Pengembangan Sistem Informasi dan Statistik Pertanian. Dalam
pada itu pemanfaatan e- Agriculture atau e-Agribusiness di kalangan
swasta dan di pendidikan pertanian dirasa juga sebelum seperti yang
diharapkan.
Berdasarkan hal-hal di atas disarankan agar ada kepemihakan
pemerintah untuk mendorong pemanfaatan e-Agriculture atau e-Agribusiness
di semua kegiatan di lingkup pertanian, khususnya di bidang softwares,
hardwares dan SDM-nya. Tujuannya adalah untuk mempercepat lajunya
pembangunan pertanian diIndonesia.
2.7 E Health
Pada tahun 1999, e-Health merupakan istilah yang sangat populer yang mengacu pada pelayanan kesehatan berbasis Internet.
Istilah e-Health ini
merefleksikan perubahan: pergerakan dari pelayanan kesehatan inovatif
dari proyek-proyek telemedicine dan telehealth yang independen hingga
jaringan distribusi ke seluruh dunia yang dikenal sebagai Internet.
Pengertian atau definisi e-Health mengacu pada semua bentuk pelayanan
kesehatan elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang
informasi, pendidikan, dan ’produk’ komersial hingga pelayanan langsung
yang ditawarkan oleh para profesional, nonprofesional, pelaku bisnis,
atau konsumen itu sendiri.Layanan e-Health terdiri dari 5C
yaitu: content, connectivity, commerce, community, dan clinical care.
Bagi beberapa orang ditambah menjadi 6 yaitucomputer applications.
e-Health menggambarkan kemampuan unik Internet yang memungkinkan
pengiriman pelayanan kesehatan yang merupakan karakter dari telehealth
dan telemedicine. Hasilnya, e-Health menyebabkan pelayanan kesehatan
menjadi lebih efisien, membuat pasien dan professional dapat melakukan
hal yang sebelumnya mustahil menjadi dapat dilakukan.
Perbedaan
e-Health dengan
telehealth dan
telemedicine adalah e-Health
‘nonprofessional-centric’.
Pada kenyataannya, tidak dapat diragukan lagi bahwa e-Health dipimpin
oleh orang-orang yang bukanlah para profesional kesehatan.
Konsumen dapat mengendalikan, menuntut, dan menggunakan pelayanan dan
tool-tool yang
disediakan oleh internet. Ini adalah kekuatan yang tidak dapat
dihentikan yang akan mendorong masuk pelayanan kesehatan jarak jauh
masuk ke dalam kehidupan sehari-hari.
Perbedaan yang lain adalah kebanyakan pelayanan e-Health termotivasi
oleh keuntungan finansial, sedangkan telehealth dan telemedicine tidak.
namun perlu dicatat bahwa banyak kalangan industri merasa bahwa istilah
e-Health akan menjadi lebih universal untuk aplikasi telemedicine dan
telehealth sebagaimana konsep terkini.
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 Definisi Berbagai Sistem Informasi berbasis Elektronik
- Pengertian E-Business
E-Business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara
otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi
elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan
dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih
efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan
dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan
dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
E-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk
value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing),
manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order
elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama
dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran
data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web,
Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
- Pengertian E-Commerce
E Commerce adalah kegiatan komersial dengan penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer
lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan
sistem pengumpulan data otomatis.
Kegiatan e-commerce ini sebagai aplikasi dan penerapan dari e-bisnis
(e-business) yang berkaitan dengan transaksi komersial, seperti:
transfer dana secara elektronik, SCM (supply chain management),
e-pemasaran (e-marketing), atau pemasaran online (online marketing),
pemrosesan transaksi online (online transaction processing), pertukaran
data elektronik (electronic data interchange /EDI), dll.
- Pengertian E-Government
E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk menggunakan
sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan memberikan
kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan informasi dan
juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan peluang untuk
berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi
E-government menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (ICT)
untuk mempromosikan pemerintahan yang lebih effisien dan penekanan biaya
yang efektif, kemudahan fasilitas layanan pemerintah serta memberikan
akses informasi terhadap masyarakat umum, dan membuat pemerintahan lebih
bertanggung jawab kepada masyarakat.
- Pengertian E Proucement
e-procurement merupakan sebuah istilah dari pengadaan (procurement)
atau pembelian secara elektronik. E-procurement merupakan bagian dari
e-bisnis dan digunakan untuk mendesain proses pengadaan berbasis
internet yang dioptimalkan dalam sebuah perusahaan. E-procurement tidak
hanya terkait dengan proses pembelian itu saja tetapi juga meliputi
negosiasi-negosiasi elektronik dan pengambilan keputusan atas
kontrak-kontrak dengan pemasok. Karena proses pembelian disederhanakan
dengan penanganan elektronik untuk tugas-tugas yang berhubungan dengan
operasi, tugas-tugas yang berhubungan dengan strategi dapat diberi peran
yang lebih penting dalam proses tersebut.
Tugas-tugas baru yang berhubungan dengan strategi pembelian ini
meliputi manajemen kontrak kepada pemasok lama maupun baru serta
penciptaan struktur pasar baru dengan secara aktif mengkonsolidasikan
sisi pemasokan/suplai. Sedangkan procurement system adalah sistem
perangkat lunak untuk pembelian secara elektronik, yaitu pengadaan
barang dan jasa.
- Pengertian E Learning
Dari beberapa pengertian
e-learning di atas, dapat disimpulkan bahwa
e-learningadalah
segala bentuk penggunaan perangkat elektronik untuk menciptakan
pengalaman belajar pada pebelajar. Definisi ini tidak hanya mencakup
pada perangkat keras (
hardware) tetapi juga perangkat lunak (
software) dan pihak-pihak yang terlibat (
brainware).
E-learning biasa disebut pula dengan istilah
online learning,
virtual learning,
distributed learning,
networked atau
web-based learning.
Semua mengacu pada makna yang sama dan dalam penerapannya akan menggunakan teknologi komputer seperti intranet dan internet.
E-learning telah mengubah paradikma pembelajaran yang berpusat pada pembelajar (
teacher centered learning) menjadi berpusat pada pebelajar (
student centered learning).
Pembelajaran tidak lagi bergantung pada pembelajar karena pembelajar
bukan lagi menjadi satu-satunya sumber pengetahuan bagi pebelajar.
E-learning memungkinkan pebelajar untuk mengakses informasi yang akurat dan
up to date tanpa hambatan ruang dan waktu. Kemudahan mengakses
e-learning membuat pebelajar dapat belajar dari mana saja dan kapan saja asal memiliki koneksi internet yang memadai.
- Pengertian E Agriculture
e-Agribusiness sering diambilkan dari definisi e (electronic) dalam
konsep Information and Communication Technology (ICT), yaitu kegiatan
pertanian dan/atau agribisnis yang memanfaatkan keunggulan ICT seperti
komputer, internet, piranti lunak (softwares) dan piranti keras
(hardwares), radio, televisi dan perangkat IT lainnya, serta orang yang
mengoperasikan ICT tersebut.
- Pengertian E Health.
Pengertian atau definisi e-Health mengacu pada semua bentuk pelayanan
kesehatan elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang
informasi, pendidikan, dan ’produk’ komersial hingga pelayanan langsung
yang ditawarkan oleh para profesional, nonprofesional, pelaku bisnis,
atau konsumen itu sendiri.Layanan e-Health terdiri dari 5C
yaitu: content, connectivity, commerce, community, dan clinical care.
Bagi beberapa orang ditambah menjadi 6 yaitucomputer applications.
e-Health menggambarkan kemampuan unik Internet yang memungkinkan
pengiriman pelayanan kesehatan yang merupakan karakter dari telehealth
dan telemedicine. Hasilnya, e-Health menyebabkan pelayanan kesehatan
menjadi lebih efisien, membuat pasien dan professional dapat melakukan
hal yang sebelumnya mustahil dapat dilakukan melalui internet
3.2 Perbedaan dan Persamaan
a. Perbedaan berdasarkan Fungsi
No
|
Pembeda
|
Fungsi
|
Bidang
|
| |
E Business
|
Manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order
elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama
dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran
data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web,
Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
|
| |
E Commerce
|
- Customer/pelanggan yang ingin membeli barang atau transaksi lewat
internet hanya membutuhkan akses internet dan interface-nya menggunakan
web browser.
- Menjadikan portal e-Commerce / e-shop tidak sekedar portal
belanja, akan tetapi menjadi tempat berkumpulnya komunitas
dengan membangun basis komunitas, membangun konsep pasar bukan
sekedar tempat jual beli dan sebagai pusat informasi (release,
product review, konsultasi)
- Pengelolaan yang berorientasi pada pelayanan, kombinasi
konsepsi pelayanan konvensional dan virtual: responsif (respon
yang cepat dan ramah), dinamis, Informatif dan komunikatif
- Informasi yang up to date, komunikasi multi-arah yang dinamis
- Model pembayaran: kartu kredit atau transfer..
|
| |
E-Government
|
a.Memperbaiki kualitas pelayanan pemerintah kepada
para stakeholder-nya (masyarakat, kalangan bisnis, dan
industri) terutama dalam hal kinerja efektivitas dan efisiensi di
berbagaibidang kehidupan bernegara;
b. Meningkatkan transparansi, kontrol,
dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan dalam rangka penerapan
konsep Good Governance di pemerintahan (bebas KKN);
c. Mengurangi secara signifikan total biaya administrasi, relasi,
dan interaksi yang dikeluarkan pemerintah maupun stakeholdernya untuk
keperluan aktivitas sehari-hari;
d. Memberikan peluang bagi pemerintah untuk mendapatkan
sumber- sumber pendapatan baru melalui interaksinya dengan
pihak-pihak yang berkepentingan
e. Menciptakan suatu lingkungan masyarakat baru yang dapat
secara cepat dan tepat menjawab berbagai permasalahan yang
dihadapi sejalan dengan berbagai perubahan global dan trend yang ada;
f. Memberdayakan masyarakat dan pihak-pihak lain sebagai
mitra pemerintah dalam proses pengambilan berbagai kebijakan
publik secara merata dan demokratis.
|
| |
E Proucement
|
· Untuk memperbaiki tingkat layanan kepada para pembeli, pemasok, dan pengguna.
· Untuk mengembangkan sebuah pendekatan pengadaan yang lebih terintegrasi melalui rantai suplai perusahaan tersebut.
· Untuk meminimalkan biaya-biaya transaksi terkait pengadaan
melalui standarisasi, pengecilan, dan otomatisasi proses pengadaan di
dalam dan di mana yang sesuai dengan agensi-agensi dan sektor-sektor.
· Untuk mendorong kompetisi antar pemasok sekaligus memelihara sumber pasokan yang dapat diandalkan.
· Untuk mengoptimalkan tingkatan-tingkatan inventori melalui penerapan praktek pengadaan yang efisien.
· Untuk mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia dalam proses pengadaan.
· Untuk mengurangi pengeluaran putus kontrak dengan
menggunakan teknologi untuk meningkatkan kewaspadaan pengguna terhadap
fasilitas-fasilitas kontrak yang ada dan membuatnya lebih mudah untuk
menentangnya.
|
| |
E Learning
|
1, Suplemen (tambahan)
Dikatakan berfungsi sebagai suplemen apabila peserta didik mempunyai
kebebasan memilih, apakah akan memanfaatkan materi pembelajaran
elektronik atau tidak.
2. Komplemen (pelengkap)
Dikatakan berfungsi sebagai komplemen apabila materi pembelajaran
elektronik diprogramkan untuk melengkapi materi pembelajaran yang
diterima peserta didik di dalam kelas
3. Substitusi (pengganti)
Dikatakan sebagai substitusi apabila e-learning dilakukan sebagai
pengganti kegiatan belajar, misalnya dengan menggunakan model-model
kegiatan pembelajaran
|
| |
E Agriculture
|
Fungsi dari e-agriculture adalah melayani sebagai katalis untuk
institusi dan individu di bidang pertanian dan pembangunan
pedesaan untuk berbagi pengetahuan, belajar dari orang lain, dan
meningkatkan pengambilan keputusan penting tentang peran TIK untuk
memberdayakanmasyarakat pedesaan, meningkatkan mata
pencaharian pedesaan, dan membangun pertanian berkelanjutan dan
makanan keamanan
|
| |
E Health
|
meningkatkan akses, efisiensi, efektivitas, dan kualitas proses medis
yang melibatkan organisasi pelayanan medis di RS, klinik, praktisi
medis baik dokter maupun terapis, laboratorium, apotek, asuransi, dan
pasien sebagai konsumen. Selain itu, untuk menjembatani komunikasi
informasi medis antar RS, dan RS dengan Kemkes secara realtime, sehingga
informasi medis tersebut dapat digunakan bersama
|
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
- Pengertian
E-Business adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara
otomatis dan semiotomatis dilakukan dengan menggunakan teknologi
elektronik. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan
dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal secara lebih
efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan
dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan
dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik.
E Commerce adalah kegiatan komersial dengan penyebaran,
pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem
elektronik seperti internet atau televisi, www, atau jaringan komputer
lainnya. E-commerce dapat melibatkan transfer dana elektronik,
pertukaran data elektronik, sistem manajemen inventori otomatis, dan
sistem pengumpulan data otomatis.
E-Government adalah sebuah cara bagi pemerintahaan untuk
menggunakan sebuah teknologi baru untuk melayani masyarakat dengan
memberikan kemudahaan akses untuk pemerintah dalam hal pelayanan dan
informasi dan juga untuk menambah kualitas pelayanan serta memberikan
peluang untuk berpartisipasi dalam proses dan institusi demokrasi.
E-procurement merupakan sebuah istilah dari
pengadaan (procurement) atau pembelian secara elektronik. E-procurement
merupakan bagian dari e-bisnis dan digunakan untuk mendesain proses
pengadaan berbasis internet yang dioptimalkan dalam sebuah perusahaan.
E-procurement tidak hanya terkait dengan proses pembelian itu saja
tetapi juga meliputi negosiasi-negosiasi elektronik dan pengambilan
keputusan atas kontrak-kontrak dengan pemasok. Karena proses pembelian
disederhanakan dengan penanganan elektronik untuk tugas-tugas yang
berhubungan dengan operasi, tugas-tugas yang berhubungan dengan strategi
dapat diberi peran yang lebih penting dalam proses tersebut.
E-learning di atas, dapat disimpulkan bahwa
e-learning adalah
segala bentuk penggunaan perangkat elektronik untuk menciptakan
pengalaman belajar pada pebelajar. Definisi ini tidak hanya mencakup
pada perangkat keras (
hardware) tetapi juga perangkat lunak (
software) dan pihak-pihak yang terlibat (
brainware).
E-learning biasa disebut pula dengan istilah
online learning,
virtual learning,
distributed learning,
networked atau
web-based learning.
E-Agribusiness sering diambilkan dari definisi e
(electronic) dalam konsep Information and Communication Technology
(ICT), yaitu kegiatan pertanian dan/atau agribisnis yang memanfaatkan
keunggulan ICT seperti komputer, internet, piranti lunak (softwares) dan
piranti keras (hardwares), radio, televisi dan perangkat IT lainnya,
serta orang yang mengoperasikan ICT tersebut.
E-Health mengacu pada semua bentuk pelayanan kesehatan
elektronik yang dikirimkan melalui Internet, meliputi bidang informasi,
pendidikan, dan ’produk’ komersial hingga pelayanan langsung yang
ditawarkan oleh para profesional, nonprofesional, pelaku bisnis, atau
konsumen itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
M. Suyanto, 2003,
Strategi Periklanan pada E-Commerce Perusahaan Top Dunia, AndiYogyakarta
http://indocashregister.com. Diakses pada tanggal 15 mei 2012
http://www.kangnanto.com. Diakses pada tanggal 15 mei 2012
http://www.telkom.co.id. Diakses pada tanggal 15 mei 2012
http://info-nutrition-of-health.blogspot.com/2010/06/pengertian-dan-definisi-e-health-dulu.html
http://rifaiza.wordpress.com/2007/08/15/definisi-dan-manfaat-utama-e-government/
http://fatamorghana.wordpress.com/2010/11/19/definisi-e-learning/
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1760
http://www.x-solutions.poet.com/eu/newsevents/glossar
http://www.scottish-enterprise.com/publications/e-procurement.pdfhttp://emarketplace.lgaq.asn.au/lgaq/resources/e-Marketplace/e-procurement%20Benefits.doc
http://www.unspsc.org/AdminFolder/Documents/GabbardCKe-PROCUREMENTPAPER.pdf
www.unspsc.org/AdminFolder/Documents/GabbardCKe-PROCUREMENTPAPER.pdf
http://www.uiowa.edu/~purchase/purchase/Policy/One%20Stop%20E%20Procurement.doc
http://www.agimo.gov.au/__data/assets/pdf_file/50977/e-procurement.pdf
http://unpan1.un.org/intradoc/groups/public/documents/CAIMED/UNPAN022518.pdf
www.agimo.gov.au/publications/2001/11/ar00-01/glossary
www.ploug.org.pl/interesujace_teksty/eProcurement_White_Paper_Final.pdf
http://ezinearticles.com/?E-Procurement-Advantages&id=232846
http://www.cio.com/archive/061503/eproc.html
http://ezinearticles.com/?E-Procurement&id=222437
http://www.icfaipress.org/Books/E-Procurement_overview.asp